Rabu, 29 Februari 2012

Komunikasi


Pengantar Komunikasi




Nama    : Fiydy Akas
         Kelas   : Desain Grafis 2F
         Nim     : 3611020027


Teknik Grafika dan Penerbitan
Politeknik Negeri Jakarta
Tahun ajaran 2011-2012


Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak disadari komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia itu sendiri, paling tidak sejak ia dilahirkan sudah berkomunikasi dengan lingkungannya. Gerak dan tangis yang pertama pada saat ia dilahirkan adalah tanda komunikasi (widjaja, 1986).

Sementara itu, untuk menjalin rasa kemanusiaan yang akrab diperlukan saling pengertian sesama anggota masyarakat. Dalam hal ini faktor komunikasi memainkan peran penting, apalagi bagi manusia modern. Manusia modern yaitu manusia yang cara berpikirnya tidak spekulatif, tetapi berdasarkan logika dan rasional (penalaran) dalam melaksanakan segala kegiatan dan aktivitasnya. Kegiatan dan aktivitasnya itu akan terselenggara dengan baik melalui proses komunikasi antar manusia. Komnikasi telah menjadi bahan dan kehidupan manusia. Berhasilnya suatu komunikasi ialah apabila kita mengetahui dan mempelajari unsur-unsur yang terkandung dalam proses komunikasi. Unsur-unsur yang dimaksud adalah sumber (resource), pesan (message), saluran (chanel, media) dan penerima (receiver, ausience).

Dalam proses komunikasi bersamaan tersebut diusahakan melalui tukar menukar pendapat, penyampaian pesan informasi, serta perubahan sikap dan perilaku. Pada hakekatnya setiap proses komunikasi terdapat unsur-unsur tersebut yaitu sumber pesan, saluran, dan penerimaan, disamping masih terdapat pula unsur pengaruh (effects) dan umpan balik (feed back). Bagaimana juga setiap komunikasi yang dilakukan senantiasa menambah efek yang positif atau efektivitas komunikasi. Komunikasi yang tidak menginginkan efektivitas, sesungguhnya adalah komuikasi yang tidak bertujuan. Efek dalam komunikasi adalah perubahan yang terjadi pada diri penerima (komunikan atau khalayak), sebagai akibat pesan yang diterima baik langsunag maupun tidak langsung/ maupun media massa jika perubahan itu sesuai dengan kegiatan komunikator, maka komunikasi itu disebut efektif (Anwar Arifin, 1984).

Disiplin ilmu psikologi mencoba menganalisa seluruh komponen yang terlibat dalam proses komunikasi. Pada diri komunikasi, psikologi memberikan karakteristik manusia komunikasi serta faktor-faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi perilaku komunikasinya. Pada komunikator, psikologi melacak sifat-sifatnya dan bertanya; Apa yang menyebabkan satu sumber komunikasi berhasil dalam mempengaruhi orang lain, sementara sumber komunikasi yang lain tidak. Psikologi juga tertarik pada komunikasi diantara individu; bagaimana pesan dari seorang individu menjadi stimulus yang menimbulkan respons pada individu yang lain. Psikologi meneliti proses mengungkapkan pikiran menjadi lambang, bentuk-bentuk lambang, dan pengaruh lambang terhadap perilaku manusia dan pada saat pesan sampai pada diri komunikator, psikologi melihat kedalam proses penemuan pesan. Menganalisa faktor-faktor personal dan situasional yang mempengaruhinya, dan menjelaskan berbagai corak komunikan ketika sendirian atau dalam kelompok.

Selain itu juga ada komunikasi dengan pasar dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan timbulnya situasi “Economic of Relatife Plenty”, dalam lingkungan bisnis, ada aneka sarana komunikasi perdagangan yang dapat dipergunakan para pengusaha untuk berkomunikasi dengan masyrakat konsumen. Sarana-sarana komunikasi perdagangan yng tersedia antara lain adalah dalam wujud pengiriman surat, pengiriman kawat, percakapan telepon, kunjungan pribadi, dan lain-lain. Dan dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi yang baik sangat penting untuk berinteraksi antar personal maupun antar masyarakat agar terjadi keserasian dan mencegah konflik dalam lingkungan masyarakat.Dalam hubungan bilateral antar negara diperlukan juga komunikasi yang baik agar hubungan tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Sebenarnya sangat sulit untuk mendeteksi kapan dan bagaimana pertama kali dipandang sebagai faktor yang penting dalam kehidupan manusia. Berdasarkan sejarah, komunikasi diekspresikan dan berperan dalam kehidupan manusia yaitu pada abad 5 SM dalam tulisan klasik bangsa Mesir dan Babilonia dan essay dari Hommer yang berjudul Iliad pada abad 3000 SM. Pada tahun 2675 SM melalui ‘The Precepts” adalah berisi panduan komunikasi efektif. Dan juga tampak pada kitab perjajnjian lama (Bible) ketika Tuhan bersabda :Let there be light:and there was light. Dan juga pada masayarakat Yunani yang melakukan kehidupan demokratis dengan komunikasi oral.







DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Anwar. 1977 Komunikasi Dalam Teori dan Praktek ( 1 dan 2). Bandung : Penerbit Armico.
Hadjam, M.N.R. Komunikasi Terapuitik (Makalah Pelatihan Untuk Pelatih Bagi      Konsultan NAPZA Studi Piloting Krisis Unit SMU)
Rakhmad J. 1993. Psikologi Komunikasi. Bandung : Penerbit PT. Remaja Rosdakarya
Widjaja, A.W.. 2000. Ilmu Komunikasi. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
Organisasi.org  Komunitas & Perpustakaan Online  Indonesia

Selasa, 21 Februari 2012

Modal Ketangguhan


Robinson Cruzoe’s
menabung untuk menjadi lebih besar
dan ketangguhan tekad yang tertanam dalam jiwa.

KEKISRUHAN sepasang kekasih, Robinson Cruzoe dan Friday, bermula karena kekecewaan terhadap sebuah perselingkuhan. Kekecewaan pemuda Inggris Robinson Cruzoe membuat dia bertekad  pergi dari negaranya untuk memiliki kehidupan baru menuju suatu tempat yaitu Virgin Island. Ketika sampai di Virgin Island, ternyata pemuda Inggris ini terdampar. Tapi bekal rasa semangat yang sudah tertanam dalam dirinya, mulailah pemuda Inggris ini petualang dengan kehidupan barunya untuk bertahan hidup atas kekecewaannya terhadap perbuatan mantan kekasihnya.
Untuk tetap bertahan hidup pemuda Inggris ini harus makan dengan mencari ikan. Pada hari pertama memulai kehidupan barunya si Robinson mencari dan mendapatkan 4 ekor ikan. Dan hari kedua-ketiga si Robinson tetap mencari dan mendapatkan 4 ekor ikan sama seperti hari pertama dan dilakukan dengan menggunakan tangan seadanya. Pada ketiga hari itu di konsumsilah semua ikan hasil pencariaannya karena keadaan yang sangat lapar. Di hari ke empat dia memutuskan untuk menyisihkan 1 dari 4 ekor ikan hasil tangkapannya itu. Keputusan si Robinson ini dilakukannya sampai hari ke tujuh. Untuk hari ke tujuh dia mengkonsumsi hasil simpanannya dan dia berfikiran untuk berhenti beraktivitas. Waktu kosong yang tadinya untuk mencari dan mendapatkan ikan dia gunakan untuk membuat sebuah jala sebagai alat yang membantu dia untuk mendapatkan ikan lebih banyak.
Kemudian dengan adanya jala baru memungkin si Robinson mendapatkan ikan jauh lebih banyak dari pada menggunakan tangan tanpa alat. Dimana hari ke delapan si Robinson mendapatkan ikan 10 ekor dan ini hasil pencarian yang sangat luar biasa dibandingkan pada hari sebelumnya. Dengan keadaan yang sedang mabuk kepayang, dia menghabiskan semua tangkapannya. Namun di hari ke sepuluh dia kembali menyisihkan ikannya 4 dari 10 ekor hingga hari ke dua belas. Oleh karena itu pada hari ke dua belas si Robinson telah mampu menyimpan hingga 12 ekor ikan yang berarti dapat dikonsumsi untuk dua hari, tanpa dia pergi kelaut untuk mencari ikan, maka untuk hari ke tiga belas dan ke empat belas dia putuskan untuk membuat 2jala.
Pada hari ke lima belas si Robinson mampu memperoleh 2kali lipat ikan dengan 2jala. Di hari ke lima belas si Robinson telah mampu memperoleh 20 ekor ikan dimana hal tersebut merupakan sebuah pencarian dan pendapatan yang sangat banyak, padahal dia hanya membutuhkan 8 ekor ikan untuk dimakan, dan pada hari itu si Robinson dapat menyisihkan 12 ekor ikan dan begitu selanjut sampai hari ke tujuh belas dia mampu menyimpan 36 ekor ikan yang memungkinkan si Robinson bertahan dalam beberapa hari tanpa harus pergi mencari ikan, dan waktu kosong itu dapat dia gunakan untuk take-off dan pergi dari pulau tersebut.


Distorsi
Apa yang dapat ditarik dari pelajaran cerita di atas? Hasil rasa semangat yang tertanam sangat kuat dalam dirinya Robinson sebagai orang Inggris dan kemampuan berlayar yang hebat (menguasai bumi yang bulat) membuat Robinson pantang mundur berjuang. Intinnya kemampuan Robinson dalam bertahan hidup ketika terdampar di pulau tersebut adalah sebuah tekadnya yang tertanam kuat dalam dirinya sebagai seorang Inggris.